Sabtu, 06 Februari 2010

Budidaya Udang Windu


Daerah-daerah yang cocok untuk budidaya Udang Windu, yakni sepanjang Pantura Jawa, Pesisir Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Suhu udara optimal yakni pada suhu 29-33 derajat C, tingkat salinitas 20-30% dan pH 7,3-8,9

Persiapan Lahan dan Air
Lahan yang dibuat berupa kolam tanah sedalam sekitar 1 m dengan luasan berkisar 1500 m2 sampai 3-5 ha. biarkan lahan kolam yang telah digali terpapar sinar matahari sampai kering sehingga tanah menjadi retak-retak. hal tersebut dilakukan agar mikroorganisme pembawa penyakit menjadi mati. Air laut yang sudah disiap dimasukan kedalam kolam penampungan yang berisi ikan nila, rumput laut dan probiotik guna menetralisir air dari mikroorganisme penyebab penyakit. setelah 2 hari air tersebut baru dialirkan ke kolam tambak.

Bibit

Benur yang ditebar merupakan benur yang seragam, lincah dan berumur sekitar 1 hari. benur ditebar hanya sekitar 2-10 ekor/m2. Tak lupa dengan cara ini kolam tambak dicampur dengan rumput laut atau bandeng yang ditebar tiap hektar 2-3 ribu ekor.

Pemeliharaan
Dosis pakan yang diberikan tergantung berat badan, yakni 5% dari berat badan. pakan yang diberikan hanya 2 kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Setiap hari sebaiknya dilakukan penggantian air sekitar 10-20 cm. air yang dikeluarkan bisa ditampung untuk dinetralisir kembali.
Penyakit udang windu umumnya berupa virus spot, jika sudah terkena virus spot, udang tidak akan tertolong namun hanya bisa dilakukan pencegahan.

Panen

Setelah 4 bulan, udang windu sudah siap dipanen. Ciri udang windu yang sudah siap dipanen adalah udang yang kondisinya sehat, lincah, sering melompat-lompat dan tubuhnya bersih. Proses pemanenan uadang menggunakan jaring. Udang yang telah diangkat langsung dimasukan kedalam styrofoam berisi es batu, dan udang siap diangkut.

Asumsi Pendapatan Udang Windu Perbulan
1. Modal Awal (persiapan lahan) Rp. 50.000.000,-
2. Bahan Baku = Rp. 126.410.000,-
- Benur Rp. 25.300.000,-
- Pakan Rp. 100.000.000,-
- Bandeng Rp. 1.110.000,-
3. Biaya Operasional = Rp. 1.012.090.000,- - Tenaga kerja tetap Rp. 70.000.000,-
- Telepon Rp. 1.000.000,-
- PLN Rp. 42.000.000,-
- Lain-lain (peralatan, perbaikan kolam, dll) Rp. 899.090.000,-
4. Omset = Rp. 1.526.400.000,-
- Cara Tradisional 28,8 Ton x Rp. 53.000,-/Kg
5. Keuntungan Bersih
- Keuntungan bersih 25% - Rp. 381.600.000,-
- Keuntungan ini belum termasuk hasil penjualan ikan bandeng.
sumber Eka - Tabloid Peluang Usaha edisi 02 Februari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar